Selasa, 11 Januari 2011

Air Untuk Masa Depan Kita

Siapa yang tak tahu wujud dari air? Semua manusia, serta makhluk hidup lainnya, pasti kenal dan selalu membutuhkan sosok yang namanya air. A-I-R. Air merupakan zat yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan. Ada pepatah yang mengatakan: "air adalah sumber dari kehidupan". Memang tidak salah apa yang disiratkan dalam pepatah tersebut, karena 90% tubuh manusia tersusun dari air.

Menurut para ahli, air yang dibutuhkan tubuh kita kira-kira 2-2,5 liter (8-10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh. Namun, air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Belum lagi jumlah yang dikeluarkan tubuh dalam bentuk yang lain, seperti pernafasan dan keringat.

Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe, memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4 % cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7 %, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.


Bisa kita bayangkan bagaimana rasanya saudara-saudara kita yang tinggal di daerah yang kesusahan air bersih. Saudara-saudara kita di NTT misalnya. Mereka harus bersusah payah untuk mendapatkan air bersih, minimal untuk minum. Hal ini berbeda 1800
dari kehidupan masyarakat yang berada di daerah yang persediaan airnya berlimpah ruah. kita seakan tak memikirkan manfaat air yang sebenarnya, sehingga dengan mudahnya kita memakai air secara berlebih untuk hal-hal yang tak penting. Dari pengamatan saya di lingkungan sekitar saya, banyak orang yang mencuci kendaraan pribadi mereka setiap hari meski jelas-jelas terlihat belum terlalu kotor, menghabiskan waktu berjam-jam di dalam kamar mandi, meninggalkan kran dalam keadaan terbuka,dan dengan gampangnya membuang sampah ke sungai yang jelas-jelas bukan tempatnya.

Tidak ada salahnya kan kalau kita mulai mengurangi aktivitas yang menyia-nyiakan air seperti itu. Karena saya rasa, kurang elok sebagai manusia yang berakal budi kita masih melakukan aktivitas yang terkesan menyepelekan air tersebut.