Usai melaksanakan berbuka puasa bersama dengan Panglima TNI, tiga kepala staf angkatan dan seluruh jajaran TNI, Presiden akan memberikan pidato terkait sikapnya terhadap perkembangan yang terjadi antara Indonesia-Malaysia, belakangan ini.
Sejak 13 Agustus 2010, hubungan Indonesia dan Malaysia kembali menghangat pascapenangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh aparat Malaysia di Tanjung Berakit, Kepulauan Riau, Indonesia.
Tindakan aparat Malaysia tersebut mengakibatkan dua negara terperangkap dalam perang mulut yang cukup panas, diplomasi megapon yang sangat tak sedap.
PM bahkan telah mengeluarkan peringatan bagi warganya untuk tidak bepergian ke Indonesia, mengingat demonstrasi anti-Malaysia yang dianggap berlebihan.
Menanggapi itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyurati PM Najib untuk menyelesaikan persoalan antara dua negara secara baik. Selain itu, Presiden juga mengajak PM Najib untuk mempercepat pembahasan masalah perbatasan kedua negara.
Namun, surat Presiden Yudhoyono tersebut ditanggapi kurang bersabahat oleh PM Najib. Pemerintah Malaysia justru meminta Indonesia untuk menertibkan aksi demo anti-Malaysia dan menuding para demonstran sebagai tentara bayaran.
Terkait itu, Presiden Yudhoyono akan kembali menyampaikan sikapnya dalam pidato yang disampaikan usai Shalat Tarawih di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta.
sumber: yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar