Setelah Uni Emirat Arab, pemblokiran terhadap layanan BlackBerry juga dilakukan negara teluk lainnya, Arab Saudi. Alasannya sama, layanan BlackBerry dianggap dapat membahayakan keamanan nasional karena pengelolaan lalu lintas informasi dilakukan di luar negeri.
Seperti dilansir situs Ars Technica, Komisi Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, Selasa (3/8/2010), telah menyatakan pemblokiran akan dilakukan efektif mulai 6 Agustus 2010. Tiga operator telekomunikasi yang melayani BlackBerry di sana, yakni STC, Mobily, dan Zain, diminta menghentikan layanan tersebut selama beberapa hari.
Pemerintah Arab Saudi melakukan hal ini karena menganggap operator dan RIM memproteksi semua informasi yang didistribusikan sehingga tidak dapat dimonitor. Seperti halnya permintaan Pemerintah Uni Emirat Arab, pemblokiran akan dibuka lagi setelah RIM membolehkan aparat keamanan mengakses informasi pengguna.
Tindakan tersebut akan mengganggu pengguna BlackBerry di kedua negara. Di Arab Saudi diperkirakan ada sekitar 750.000 pengguna BlackBerry, sementara di Uni Emirat Arab terdapat sekitar 500.000 pengguna.
Selain Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, ancaman pemblokiran terhadap BlackBerry juga dilakukan di India. Namun, RIM telah melakukan negosiasi dengan Pemerintah India untuk mencegah pemblokiran meluas. Sampai saat ini, negosiasi masih dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar