"Meski raganya mati, namun jiwanya akan selalu menyertai langkah kita semua" (Ucapan Bob Marley ketika Haile I Selassie wafat)
Bob Marley tentunya adalah bintang musik “dunia ketiga” pertama yang jadi penyanyi, grup Bob Marley & The Wailers, dan berhasil memerkenalkan reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai warisan dari King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi dengan hadirnya “The Harder they Come” pada tahun 1973, Reggae tambah dikenal oleh banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa kesedihan besar buat dunia, terlebih para penggemar setianya, namun penerusnya seperti Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths, dan Rita Marley serta kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan “senjata” oleh Bob Marley untuk menyebarkan teori ke-RASTA-an ke penjuru dunia. Musik yang luar biasa ini tumbuh dari SKA yang menjadi elemen style American R&B dan Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga pengaruh dari music Folk, music Gereja Pocomania, Band Jonkanoo, upacara-upacara petani, lagu kerja tanam, dan bentuk mento. Nyabinghi adalah bentuk music paling alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan-pertemuan Rasta; menggunakan 3 drum tangan (bass, funde, dan repeater --- contoh ada di Mystic Revalation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelamai tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile I Selassie (‘dewa’), dan harapan kembalinya kejayaaan Afrika. Setelah Jamaika merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahaan dan pergerakan Black Power di Amerika yang kemudian memicu bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian monumental pun terjadi seiring bergulirnya waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar