Kamis, 03 Februari 2011

Berkah Imlek Kurang Dirasakan Pengrajin Barongsai


Berkah Imlek tahun ini dirasa keluarga Richard Steven tak seperti sebelumnya. Pengrajin barongsai asal perumahan Pondok Jati Sidoarjo ini tidak mendapat pesanan pada Imlek tahun ini.

Dibanding tahun sebelumnya, saat jelang perayaan Imlek dan saat Hari Raya Imlek, pesanan masih banyak yang harus diseleseikan.

Namun untuk tahun ini, bisnis yang ditekuninya sejak tahun 2005 dan hanya satu-satunya perajin barongsai di Sidoarjo itu, menjadi sebaliknya alias sepi.

Kata Richard, mahal bahan baku bulu import dan sudah banyaknya perajin barongsai seperti di Semarang, menjadi kegiatan bisnisnya yang ditekuni bersama keluarganya ini menjadi terpuruk.

Dirinya belum punya relasi untuk pasokan bahan baku bulu import yang murah. Sehingga harganya disesuaikan dengan modal yang dikeluarkan. Dia tidak berani mematok harga miring, khawatir merugi.

"Jika ditempat lain harga satu barongsai lengkap dengan pakaian tubuh dan ekornya dijual hanya Rp 3,5 juta, dengan bahan yang sama dan kualitas terjamin, saya menjualnya sekitar Rp 6 juta," tandasnya kepada wartawan Kamis (3/2/2011).

Dia menyebut, untuk perajin lainnya, banyak yang mendapatkan bahan yang lebih murah karena banyak punya relasi untuk bahan bakunya. Meski sepi, saat ini keluarganya tetap berkreasi, semata-mata hanya digunakan untuk sendiri.
"Maklum keluarga saya juga memiliki tim kesenian barongsai," tandasnya.

Ditambahkan Richard, dalam kesenian barongsai, keluarganya juga kerap tampil memenuhi undangan atau tampil didaerah pinggiran. Keluarganya juga tidak mematok tarif penampilan barongsai yang disajikan.

"Jika tampil di masyarakat pinggiran, sifatnya lebih pada rasa sosial dan tidak mematok harga. Tapi kalau diminta tampil di instansi pemerintah atau swasta, saya akan mematok harga minimal Rp 2 juta sekali tampil," terang dia.

Sayangnya, Pemkab Sidoarjo dinilai kurang memperhatikan nasib kesenian barongsai ini. Padahal kerap dalam suatu event itu juga menampilkan kesenian barongsai.

Bahkan sejatinya seniman kelompok kesenian barongsai Sidoarjo itu ini juga berkeinginan memiliki tempat untuk latihan kesenian yang populer era Presiden Gus Dur itu. Tapi, sampai sekarang, keinginan itu tidak terealisasi.

sumber: inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar