Selasa, 01 Februari 2011

Persahabatan adalah Romansa yang Sesungguhnya

Terkadang aku heran melihat keseragaman presepsi teman-teman yang aku kenal, bahwa romansa hanya dapat terjadi dalam sebuah hubungan spesial, alias pacaran. Tapi, aku sama sekali tidak setuju dengan pendapat itu. Bukan karena aku sama sekali belum pernah merasakan indahnya pacaran. Tetapi karena cinta dan sayang bisa juga terlukiskan dalam sebuah hubungan yang setahu ku tak mengenal kata "putus" dan "mantan" yaitu sebuah hubungan persahabatan.

Aku punya teman 'spesial' yang sampai hari ini masih bisa aku ingat semua tentangnya, mulai dari hobinya, warna favoritnya, jenis lagu favoritnya, sampai hal-hal kecil yang sedikit memasuki wilayah pribadi sekalipun.

Dalam persahabatan yang aku punya, aku belajar tentang banyak hal, salah satunya yaitu bagaimana kita mengenali kelebihan dan kekurangan yang kita miliki masing-masing, dan menjadikannya sebuah kesatuan yang saling melengkapi. Aku umpakan setiap individu itu seperti pecahan puzel yang memiliki sisi-sisi yang berbeda. Namun karena perbedaan itulah yang justru membuat kita saling mengisi kekurangan orang lain dengan kelebihan yang kita punya, begitupun sebaliknya, sehingga membentuk sebuah kolase yang indah dan eksotis.

Dalam persahabatan juga aku merasakan sebuah hubungan, yang kurasakan, lebih indah dari sekedar hubungan pacaran. Dalam persahabatan yang telah terjalin cukup lama, aku tak lagi merasa canggung ataupun malu untuk membagi cerita-cerita yang sifatnya pribadi, karena aku telah menganggap para sahabatku itu seperti saudaraku sendiri. Dimana kami saling mengasihi dan melindungi satu sama lainnya.

Ya meski harus aku akui, terkadang memang terjadi ketidakcocokan sehingga menimbulkan konflik di antara aku dan sahabatku, tapi itu tak berlangsung lama, biasanya. Tetapi kami tak pernah memendam dendam, dengki, dan iri dengan yang lainnya sekecil apapun. Karena jika ada suatu masalah atau hal-hal kecil yang membuat salah satu di antara kami merasa tidak enak, kami langsung menyelesaikannya hari itu juga. Sekalipun ada permusuhan di antara kami, tapi itu tak pernah lebih dari sehari. Hari ini musuhan, esok harinya kembali normal laiknya sahabat.

Jadi sampai hari ini, menurut keyakinanku, persahabatan adalah romansa yang sesungguhnya. Entah apa yang akan terjadi jika masing-masing dari kami telah memiliki keluarga dan kehidupan sendiri. Tapi aku berharap, persahabatan yang terjalin masih punya tersendiri di hati kita masing-masing untuk terus hidup seiring berjalannya kehidupan di dunia yang sementara ini. Kekal sampai Tuhan yang memisahkan. Amin.



*Tulisan di atas aku tujukan untuk para sahabat yang pernah menemaniku dan menemaniku sekarang: Mada Nanda A., Wahyu (anak Pak Joko. Maaf, aku lupa nama lengkapmu, kawan. :-P), Junaidi (Jun, how are you in there?), Dewi Permata Sari, Dyah Tursina Andriani, Nila Saraswati, Sri Wahyu Handayani, Nurul Aini, Rizal Aditama, Rizki Amin Yasir, Anggik Ferdiansyah Lubis, Firman 'Babon', Euis Novitasari, Resi Alviani, Ibnu Malik, Faturochman, Agus 'tenyong', Defieta Ade Aprelia (sahabat maya pertama dari Bali), Fitri Rahmawati (sahabat maya dari Sukabumi), Isminur Eka Putri (sahabat maya dari Tulungagung), Sinta Septiana Fauzia dan kembarannya almh. Santi Septiani Fauzi, Nevi Yulianti, M. Eri Maulana, Nurul Amanah Ambar, Dyah Aprilia, Ernis Oktaviani, Listia Wati Sophia, Woro Sekar Ayu, Dessy Gilang Permata, Agie Nugraha Pratama, Arni Oktaviani (My 11101991-mate), dan Onih 'Ikh' (sahabat maya dari Kuningan - Jawa Barat). Love & miss you all. Kalian tersimpan rapi di dalam hati terdalamku. Meski jauh, tetapi kau kurasa dekat di hati ini. :-D


Dan aku punya sebuah lagu yang aku rasakan pas untuk persahabatan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar