Jumat, 20 Januari 2012

Kenapa Harus Merah Sih?


Menjelang perayaan Imlek atau Tahun Baru China, warga Tionghoa di Tanah Air sibuk melakukan berbagai persiapan. Mulai dari membeli pernak-pernik untuk menghias rumah hingga mempersiapkan uang angpao.

Nuansa warna merah pun telah mendominasi dekorasi pusat perbelanjaan, hotel, maupun tempat umum lainnya. Namun, tahukah kamu makna yang terkandung pada warna merah di ornamen Imlek? Mengapa bukan memilih warna hijau, biru, atau oranye?

Kepala Jurusan (Kajur) Sastra China Universitas Nasional (Unas) Titik Rahardjanti mengatakan, pemilihan warna merah pada ornamen Imlek oleh orang Tionghoa bukan tanpa alasan. "Warna merah bagi orang China melambangkan kemakmuran dan mendatangkan hoki (keberuntungan)," kata Titik ketika berbincang dengan okezone melalui telepon, Rabu (18/1/2012).

Selain merah, warna lain yang turut memiliki nilai penting bagi masyarakat China adalah kuning. "Kuning keemasan merupakan warna pakaian kaisar di China sehingga menjadi warna kebesaran bagi masyarakat Tionghoa. Bahkan, zaman dahulu, masyarakat dilarang mengenakan baju berwarna kuning karena dianggap ingin menyaingi kaisar," ujar Titik.

Lantas, apakah menjadi keharusan mengenakan baju berwarna merah ketika Imlek? Bolehkah mengenakan pakaian dengan warna berbeda? "Tidak ada larangan untuk mengenakan baju berwarna lain. Tapi akan lebih baik jika mengenakan pakaian berwarna merah ketika Imlek karena pakaian itu menjadi ekpsresi kegembiraan kita dalam menyambut kedatangan tahun yang baru," katanya ramah.

Titik menyebutkan, ketika berkumpul dengan sanak saudara dalam perayaan Imlek, para wanita Tionghoa dapat mengenakan baju berwarna merah sementara pria mengenakan baju bernuansa kuning keemasan. "Hendaknya, ketika Imlek para wanita mengenakan baju model cheongsam sementara yang pria dapat mengenakan baju ala pendekar kungfu di film laga Mandarin," katanya menjelaskan.

Selain pernak-pernik dan pakaian, tradisi khas Imlek yang sarat warna merah adalah angpao. Tradisi ini berupa pemberian sejumlah uang yang diisi pada amplop berwarna merah dan diberikan kepada sanak saudara.

"Biasanya, yang memberikan angpao atau hongpao ini adalah orangtua ke orang yang lebih muda. Terutama mereka yang telah menikah. Namun, orang yang telah menikah hanya boleh memberi angpao bukan menerimanya. Mereka harus berbagi rezeki bukan malah menerimanya," kata Titik ramah.


dikutip dari okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar