Minggu, 22 Januari 2012

Surat Untuk Dewi 'Dee' Lestari #3

Untuk Blog Contest Mizan.Com

Kepada Mbak Dee,

Hmm… Salam kenal, mbak. Meski saya bisa dibilang penggemar baru mbak semenjak membaca Perahu Kertas, saya sangat tertarik dengan karya-karya mbak yang lain. Karena bagi saya seluruh karya-karya mbak Dee “ajaib”. Mbak Dee sanggup menceritakan perjalanan manusia, filosofi kehidupan dan makna berat pemahaman tujuan hidup dengan kata-kata yang sederhana dan indah. Mbak Dee “menyulap” sebuah cerita menjadi jalan yang tidak terlalu berat untuk dinikmati.

Perahu Kertas selain menjadi novel mbak yang pertama buat saya, Perahu Kertas tersebut merupakan jalan awal saya mengagumi sosok mbak Dee beserta karya-karya mbak. Selain bahasanya yang ringan namun penuh makna, cerita yang disajikan mbak benar-benar mampu membuat saya gangguan psikologi. Ceritanya mampu membuat jiwa saya terhanyut dalam haru, tertawa karena kelucuan para tokohnya, dan senyum-senyum macam orang gila ketika membayangkan yang saya baca adalah kisah hidup saya. Perahu Kertas benar-benar mewakili kisah hidup saya. Inilah hebatnya Perahu Kertas, mampu menghipnotis psikologi siapa pun yang membacanya.

Filosofi yang dikandungnya pun cukup mengena buat saya. Kita hidup seperti berada di atas perahu. Kita harus mampu membuatnya untuk terus melaju. Meski hidup ini penuh dengan ketidakpastian, tapi selama kita percaya dan “menghanyutkan” do’a kepada Sang Pencipta, niscaya kita mampu menjadi apa yang kita inginkan. Meski pada proses pencapaian impian kita tidak mulus dan datang banyak tentangan dari orang lain, selama kita memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi yang kita impikan, pada akhirnya kita akan menemukan kebahagiaan yang tiada kira. Pertahankan impian yang kita tulis pada sebuah “perahu kertas” kita untuk disampaikan kepada Sang Pencipta.

Namun ada beberapa pertanyaan yang mengganjal buat saya semenjak membaca Perahu Kertas. Pertama, inspirasi Perahu Kertas ini didapatkan darimana? Terus yang kedua, apa Perahu Kertas berdasarkan riset? Dikarenakan suasana yang disajikan begitu hidup dan seolah-olah benar terjadi di kehidupan nyata. Dan terakhir, adakah rencana mbak Dee untuk meluncurkan karya selanjutnya setelah Madre atau jangan-jangan tengah dalam proses dan siap mengejutkan para pembaca setia?

Saya sungguh tidak bersabar untuk kembali membaca karya-karya “ajaib” mbak selanjutnya. Mbak Dee benar-benar membuat saya kecanduan dengan bahasa dan ide-ide mbak yang mengena. Ditunggu dengan sangat ya mbak “keajaiban” berikutnya.

Surat ini hanya sebuah sepucuk surat biasa dari seorang pembaca baru yang mencoba untuk mengoleksi seluruh karya mbak Dee. Semoga karier dan keluargamu kedepannya senantiasa dilimpahi keberkahan, dan kebaikan. Semoga hasil karyamu kelak akan lebih banyak dinikmati orang.

Radik “Cak RaSa” Sahaja

Untuk: Mizan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar